Sabtu, 08 November 2008

Film: Pursuit of Happyness




Sejarah film ini dimulai ketika tahun 1981 di kota San Francisco, California. Linda dan Chris Gardner tinggal di sebuah apartemen kecil bersama anak mereka yang berusia 5 tahun, Christopher.

Chris adalah seorang salesman yang menghabiskan seluruh tabungan keluarga demi membeli franchise yang bertujuan untuk menjual scanner tulang (Bone Density Scanner) portable. Scanner ini memang mampu menghasilkan gambar lebih baik dari X-ray, tetapi kebanyakan para dokter yang ditemui Chris beranggapan bahwa harganya terlalu mahal.

Linda, istrinya, bekerja sebagai karyawan di sebuah laundry. Keluarga kecil ini mulai terpecah ketika mereka menyadari bahwa mereka sudah tidak mampu membayar sewa rumah dan tagihan-tagihan yang semakin bertambah. Keadaan diperburuk oleh kebiasaan Chris yang memarkir mobilnya sembarangan. Karena tak sanggup membayar surat tilang, mobil Chris akhirnya disita.

Akhirnya, Linda pergi meninggalkan Chris (cerai) dan pergi ke kota New York. Awalnya ia hendak membawa serta Christopher, namun dibatalkan atas permintaan Chris. Dalam keadaan putus asa, Chris tak sengaja bertemu dengan seseorang yang membawa Ferari warna merah. Chris bertanya kepada orang tersebut, pekerjaan apa yang ia lakukan sehingga bisa membeli mobil mewah? Orang itu menjawab bahwa ia adalah seorang pialang saham.




Sejak saat itu Chris memutuskan untuk berkarir sebagai seorang pialang saham. Chris menerima tawaran magang tanpa digaji di sebuah perusahaan pialang Dean Witter Reynolds yang menjanjikan pekerjaan bagi peserta magang terbaik. Dalam masa magang yang tak dibayar itu, Chris mulai kehabisan uang. Akhirnya ia pun diusir dari rumah sewanya dan menjadi tuna wisma.

Selama berhari-hari ia tidur di tempat-tempat umum, namun kemudian ia memutuskan untuk tidur di rumah singgah gereja Glide Memorial. Karena keterbatasan tempat, mereka harus mengantri supaya bisa mendapatkan kamar. Kadang mereka berhasil, kadang gagal dan terpaksa tidur diluar. (Tambahan: bahkan Cris sempat bermalam di dalam wc umum stasiun kereta, berdua dengan anaknya yang masih kecil)


Kemiskinan dan kesengsaraan ini semakin mendorong tekad Chris untuk menjalankan tugas dengan giat dan mendapatkan pekerjaan di Dean Witter Reynolds. Di akhir cerita, Chris berhasil menjadi peserta magang terbaik dan diterima bekerja di sana.

Beberapa tahun setelah itu, ia mendirikan perusahaan pialang sendiri, Gardner Rich. Pada tahun 2006, ia menjual sebagian kecil sahamnya dan sukses mendapatkan jutaan dolar dari penjualan tersebut.





sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/The_Pursuit_of_Happyness

sudah nonton, belum?