Selasa, 27 Oktober 2009

Memberi Arti, Menentukan Tindakan

Silakan Anda lengkapi titik-titik pada kalimat di bawah ini.

"Hidup Adalah..."

Banyak dari Anda memiliki jawaban yang berbeda-beda ketika melengkapi kalimat di atas.


Misalnya:
Ada orang yang dikasih hadiah parfum, kemungkinan akan ada dua respon dari orang yang menerimanya, pertama: marah, atau reaksi yang ke dua: gembira.

Kenapa dia marah/tersinggung?
Karena arti yang diberikan adalah buruk/jelek
Kemudian dia berkata kepada Anda: "kamu pikir badan saya ini bau, ya? kenapa kamu ngasih saya parfum?!"

Kenapa dia gembira?
Karena arti yang diberikan adalah baik/bagus
Lalu dia berkata kepada Anda: "Terima kasih. Kamu baik, ya, sudah ngasih saya parfum"
...........................................

Satu hal yang sangat penting dan yang Anda wajib coba:

"Saya adalah..."

Lengkapi titik-titik pada kalimat di atas dengan kata-kata positif yang Anda suka! (harus kata-kata positif, karena kalimat di atas akan menentukan jalan nasib Anda)



Sumber: Seminar Live Revolution, Pak Tung Desem Waringin

Senin, 19 Oktober 2009

Orang Tua

Orang tua itu adalah wakil Tuhan, maka hormatilah beliau seperti Anda menghormati Tuhan, meskipun mereka salah.

Bukankah Anda ingin kalau anak-anak Anda berlaku santun ketika Anda salah?
Kalau orang tua bilang "Jangan begitu!"....bilang saja "iya...betul...."


Ketika kita tahu bahwa orang tua kita salah, tetaplah jaga harga diri mereka (Jangan pernah membuat mereka malu atau tersinggung).

Berapa banyak anak-anak di bumi ini yang pengetahuannya lebih tinggi dari orang tuanya? Saya tahu bahwa Anda semua lebih pandai dan lebih tahu soal dunia dibandingkan dengan orang tuanya. Namun Anda harus tetap berlaku santun di hadapan orang tua Anda, meskipun mereka salah atau bodoh atau keras kepala atau idiot atau underdog atau super-idiot atau tolol atau super goblok setengah mati atau semuanya komplit.


"Anda akan menuai apa yang Anda Tabur"



Sumber: Pak Mario Teguh + opini pribadi

Jumat, 09 Oktober 2009

Hidup Anda Janganlah Seperti Babi, Jadilah Seperti Sapi!

Binatang babi dianggap haram oleh umat muslim di seluruh dunia dan nama hewan ini sering digunakan untuk mengejek/memaki orang lain. Sedangkan hewan sapi dianggap suci di negara india dan merupakan teman bagi petani-petani tradisional.



Perbedaan antara kehidupan sapi dengan kehidupan babi adalah: sapi memberikan manfaat kepada manusia selama masih hidup (diambil susunya dan dipakai tenaganya untuk membajak sawah) dan setelah mati (diambil dagingnya), sedangkan hewan babi selama hidupnya lebih suka makan, cuma bisa memberikan manfaat kepada manusia setelah mati (ketika dipotong dan diambil dagingnya).

Maksudnya adalah selama Anda masih hidup, maka banyaklah memberi/menolong orang lain, bukan "memberi" setelah Anda meninggal (contohnya: warisan) .



Sumber: Shifu Yonathan Purnomo (seminar)